KONFIGURASI ROUTING STATIS MENGGUNAKAN 3 ROUTER DI CISCO PACKET TRACER

Konfigurasi Routing Statis Menggunakan 3 Router di Cisco Packet Tracer

Kali ini konfigurasi router statis yang akan dikonfigurasi menggunakan 3 buah router, 3 buah switch dan 6 buah PC client, dan alamat ipnya dapat dilihat pada topologi dibawah ini :
 
Keterangan :
3 router dihubungkan dengan kabel dce.
Antar Switch ke router dihungkan menggunakan kabel straight.
Pc Client dihubungkan ke switch menggunakan kabel straight. 
Untuk penghubung port antar device bisa dilihat pada topologi diatas.

1. Sebelum melakukan statis routing pada tiap router lebih baik buat catatan pada notepad atau buku tulis untuk memudahkan pengisian routing statis pada masing-masing router nantinya. Karena dalam melakukan konfigurasi statis routing harus ada tiga poin yang diisikan yaitu, network netmask dan nexthop.


2. Setting ip address di masing-masing router

Gambar diatas adalah konfigurasi untuk setting ip pada R1 

Pada interface fastethernet 0/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.1.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 2/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.4.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai konfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".



Gambar diatas adalah verifikasi ip R1

 Gambar diatas adalah konfigurasi untuk setting ip pada R2

Pada interface fastethernet 0/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.2.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 2/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.5.1 dengan subnetmask 255.255.255.0.
 Pada interfase serial 3/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.4.2 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai konfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".


Gambar diatas adalah verifikasi ip R2

Gambar diatas adalah konfigurasi untuk setting ip R3 


Pada interface fastethernet 0/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.3.1 dengan subnetmask 255.25.255.0.
Pada interfase serial 3/0 konfigurasi ip address nya dengan ip 192.168.5.2 dengan subnetmask 255.255.255.0.
Setelah selesai konfigurasi lalu verifikasi dengan perintah "sh ip int br".


Gambar diatas adalah verifikasi ip R3


3.  Setelah selesai memasukan semua ip pada router langkah yang selanjutnya adalah mengkonfigurasikan ip route.

R1


Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus diperhatikan yaitu harus ada "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (route nya lihat yang telah ditulis pada notepad)

Gambar verifikasi ip route R1 tanda S menandakan bahwa router tersebut telah di routing secara statis.

R2  



Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus diperhatikan yaitu harus ada "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (route nya lihat yang telah ditulis pada notepad)

  Gambar verifikasi ip route R1 tanda S menandakan bahwa router tersebut telah di routing secara statis.

R3 

Untuk mengisi ip route ada tiga poin penting yang harus diperhatikan yaitu harus ada "ip network", "subnetmask", dan "nexthop (atau gateway pertama yang dilewati)". Setelah mamasukan ip route maka verifikasi dengan perintah "sh ip route". (route nya lihat yang telah ditulis pada notepad)


Gambar verifikasi ip route R1 tanda S menandakan bahwa router tersebut telah di routing secara statis.

4. Setelah selesai konfigurasi pada setiap router maka selanjutnya addalah mengisi alamat ip address pada tiap-tiap pc client.
 Setting setiap ip pada client sesuai dengan keterangan ip yang ada pada topologi.

5. Langkah berikutnya adalah melakukan tes koneksi dengan cara ping dan pengiriman PDU.
Tes koneksi dengan pin, sebelum ping ke ip address pc yang dituju ketik perintah ipconfig dulu untuk mengetahui ip yang telah disetting sebelumnya.

 Gambar ipconfig pada pc client pertama

Gambar diatas adalah gambar yang menunjukan hasil pengepingan dari pc client yang mempunyai alamt ip address 192.168.1.2 menuju ke ip address 192.168.2.2.

Gambar diatas adalah gambar yang menunjukan hasil pengepingan dari pc client yang mempunyai alamt ip address 192.168.1.2 menuju ke ip address 192.168.3.2.

Hasil tes pengoneksian dengan menggunakan pengiriman PDU adalah seperti gambar dibawah ini.


Konfigurasi static routing telah berhasil dikonfigurasikan. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.





Kesimpulan :
1. Untuk memudahkan dalam mengkonfigurasi routing statis lebih baik tentukan dulu ip rute atau jalur yang akan diambil bisa ditulis didalam notepad atau dikertas.
2. Routing statis bisa diibaratkan sebuah pengiriman paket yang hanya mengetahui "jalan pergi dan tak tau arah jalan pulang" jadi jika akan mengkonfigurasi routing statis harus disetting semua ip route di setiap routernya agar semua router yang terhubung dapat saling bertukar data dan berkomunikasi.





Share:

1 comment:

Batman Begins Background

Postingan Populer

ABOUT ME

ENDAH SARAH WANTY
Hanya seorang alumni Sarjana Teknik Informatika. Sekarang sedang fokus menikmati hidup sambil mengisi waktu untuk ngeblog dan berharap ilmunya dapat bermanfaat untuk banyak orang. 

Recent Posts